Rangkuman Biologi Kelas X Bab Fungi atau Jamur (Biologi Kelas 10 SMA/MA). Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan untuk Anda rangkuman mata pelajaran Biologi kelas X Sekolah Menengan Atas dan MA. Kali ini kami sajikan rangkuman Biologi kelas 10 Bab perihal Fungi atau Jamur.
Semoga dengan rangkuman mapel Biologi ini membantu memudahkan dan menguatkan ingatan serta sanggup merefresh kembali materi-materi yang sudah terlewatkan atau bahkan terlupakan. Selamat membaca dan mempelajarinya.
Fungi (jamur) merupakan makhluk hidup satu sel dan banyak sel yang bersifat heterotrof. Jamur mendapatkan makanan dengan mengeluarkan enzim untuk mengurai masakan menjadi zat-zat sederhana sehingga sanggup diserap jamur.
Berdasarkan septa dan cara reproduksinya, kingdom Fungi dibedakan menjadi Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
Rangkuman Biologi Bab Fungi atau Jamur
1. Point pertama:
Ciri-ciri jamur yakni sebagai berikut.
a. Jamur sudah mempunyai membran inti (eukariot), tetapi tidak dapat membuat masakan sendiri alasannya tidak mengandung klorofil. Jamur memperoleh masakan dari lingkungan di sekitarnya.
b. Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Cabang dari hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap masakan dari substratnya. Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung satu sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.
c. Jamur ada yang bersifat saprofit dan ada yang bersifat parasit.
d. Jamur sanggup berkembang secara a$eksual dan $eksual.
Perkembangbiakan secara a$eksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi). Perkembangbiakan secara $eksual dilakukan dengan membentuk askus spora.
e. Dalam penjabaran lima kingdom, jamur sanggup dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota, sedangkan divisi Myxomycota dan Oomycota termasuk dalam kingdom Protista.
2. Point kedua:
a. Zygomycota yakni jamur pembentuk zigospora.
b. Biasanya hidup sebagai saprofit.
c. Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.
d. Dinding sel Zygomycota terdiri atas kitin. Tidak mempunyai zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.
e. Perkembangbiakan secara a$eksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah, sedangkan perkembangbiakan secara $eksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan.
f. Contoh Zygomycota yakni Rhizopus sp., Murcor javanicus, dan Murcor mucedo.
3. Point ketiga:
a. Jamur sejati (Eumycota) terdiri atas Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota yang mempunyai hifa yang bersekat-sekat, dinding sel terdiri atas kitin, sanggup hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.
b. Ascomycota yakni kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut askus.
Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.
c. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora ini melalui beberapa tahap, yaitu kopulasi, plasmolisis, dan kariogami.
d. Contoh Ascomycota yakni Saccharomyces cereviciae (khamir birr, roti, dan alkohol), Saccharomyces tu@c (khamir tu@k), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom).
4. Point keempat:
a. Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel yang disebut basidium.
b. Basidium terdiri dari beberapa sel yang masing-masing membentuk satu basidiospora.
c. Jamur kelompok ini sanggup berkembang biak secara a$eksual dengan membentuk konidium dan berkembang biak secara $eksual dengan membentuk spora basidium.
d. Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota yakni jamur merang (Volvariella volvacea) yang sanggup dimakan dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup dikayu lapuk, sanggup dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) sanggup dimakan; jamur api yang sanggup merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna putih dan merah, hidup di tanah; jamur upas (Corticum salmonella).
5. Point kelima:
a. Jamur Deuteromycota yakni jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap $eksualnya.
b. Tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota dan Basidiomycota. Oleh alasannya itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfecti).
c. Jamur-jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi ini banyak yang menimbulkan penyakit, menyerupai jamur Helminthosporium
oryzae, Sclerotium rolfsii, dan Monilia sitophila atau kini bernama Neurospora sitophila.
6. Point keenam:
a. Lumut kerak tersusun atas simbiosis lumut dan ganggang.
b. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut gonidium.
c. Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni.
d. Umumnya gonidium ini yakni ganggang biru (Cyanophyta), misalnya, Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta), misalnya, Cystococcus dan Trentepohlia.
e. Jamur memperoleh masakan fotosintesis ganggang hijau (autotrof), sedangkan jamur yang heterotrof sanggup menyediakan air, mineral, melaksanakan pertukaran gas, dan melindungi ganggang.
Selain itu, lumut kerak juga sanggup mengikat nitrogen udara.
f. Reproduksi a$eksual lumut kerak dilakukan dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi $eksual dilakukan oleh tiap-tiap makhluk hidup tersebut. Jamur ataupun ganggang melaksanakan reproduksi $eksual sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi lagi simbiosis dan akan tumbuh lumut kerak baru.
g. Lumut kerak sanggup dimanfaatkan oleh insan sebagai materi pembuat obat, penambah rasa dan aroma, serta indikator
pencemaran udara. Pigmennya sanggup dipakai sebagai materi kertas lakmus celup atau indikator pH. Di tempat batu-batuan, lumut kerak sanggup melapukkan batuan sebagai awal pembentukan tanah.
Fungi (jamur) merupakan makhluk hidup satu sel dan banyak sel yang bersifat heterotrof. Jamur mendapatkan makanan dengan mengeluarkan enzim untuk mengurai masakan menjadi zat-zat sederhana sehingga sanggup diserap jamur.
Berdasarkan septa dan cara reproduksinya, kingdom Fungi dibedakan menjadi Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
Rangkuman Biologi Bab Fungi atau Jamur
1. Point pertama:
Ciri-ciri jamur yakni sebagai berikut.
a. Jamur sudah mempunyai membran inti (eukariot), tetapi tidak dapat membuat masakan sendiri alasannya tidak mengandung klorofil. Jamur memperoleh masakan dari lingkungan di sekitarnya.
b. Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Cabang dari hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap masakan dari substratnya. Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung satu sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.
c. Jamur ada yang bersifat saprofit dan ada yang bersifat parasit.
d. Jamur sanggup berkembang secara a$eksual dan $eksual.
Perkembangbiakan secara a$eksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi). Perkembangbiakan secara $eksual dilakukan dengan membentuk askus spora.
e. Dalam penjabaran lima kingdom, jamur sanggup dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota, sedangkan divisi Myxomycota dan Oomycota termasuk dalam kingdom Protista.
2. Point kedua:
a. Zygomycota yakni jamur pembentuk zigospora.
b. Biasanya hidup sebagai saprofit.
c. Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.
d. Dinding sel Zygomycota terdiri atas kitin. Tidak mempunyai zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.
e. Perkembangbiakan secara a$eksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah, sedangkan perkembangbiakan secara $eksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan.
f. Contoh Zygomycota yakni Rhizopus sp., Murcor javanicus, dan Murcor mucedo.
3. Point ketiga:
a. Jamur sejati (Eumycota) terdiri atas Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota yang mempunyai hifa yang bersekat-sekat, dinding sel terdiri atas kitin, sanggup hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.
b. Ascomycota yakni kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut askus.
Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.
c. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora ini melalui beberapa tahap, yaitu kopulasi, plasmolisis, dan kariogami.
d. Contoh Ascomycota yakni Saccharomyces cereviciae (khamir birr, roti, dan alkohol), Saccharomyces tu@c (khamir tu@k), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom).
4. Point keempat:
a. Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel yang disebut basidium.
b. Basidium terdiri dari beberapa sel yang masing-masing membentuk satu basidiospora.
c. Jamur kelompok ini sanggup berkembang biak secara a$eksual dengan membentuk konidium dan berkembang biak secara $eksual dengan membentuk spora basidium.
d. Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota yakni jamur merang (Volvariella volvacea) yang sanggup dimakan dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup dikayu lapuk, sanggup dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) sanggup dimakan; jamur api yang sanggup merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna putih dan merah, hidup di tanah; jamur upas (Corticum salmonella).
5. Point kelima:
a. Jamur Deuteromycota yakni jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap $eksualnya.
b. Tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota dan Basidiomycota. Oleh alasannya itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfecti).
c. Jamur-jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi ini banyak yang menimbulkan penyakit, menyerupai jamur Helminthosporium
oryzae, Sclerotium rolfsii, dan Monilia sitophila atau kini bernama Neurospora sitophila.
6. Point keenam:
a. Lumut kerak tersusun atas simbiosis lumut dan ganggang.
b. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut gonidium.
c. Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni.
d. Umumnya gonidium ini yakni ganggang biru (Cyanophyta), misalnya, Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta), misalnya, Cystococcus dan Trentepohlia.
e. Jamur memperoleh masakan fotosintesis ganggang hijau (autotrof), sedangkan jamur yang heterotrof sanggup menyediakan air, mineral, melaksanakan pertukaran gas, dan melindungi ganggang.
Selain itu, lumut kerak juga sanggup mengikat nitrogen udara.
f. Reproduksi a$eksual lumut kerak dilakukan dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi $eksual dilakukan oleh tiap-tiap makhluk hidup tersebut. Jamur ataupun ganggang melaksanakan reproduksi $eksual sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi lagi simbiosis dan akan tumbuh lumut kerak baru.
g. Lumut kerak sanggup dimanfaatkan oleh insan sebagai materi pembuat obat, penambah rasa dan aroma, serta indikator
pencemaran udara. Pigmennya sanggup dipakai sebagai materi kertas lakmus celup atau indikator pH. Di tempat batu-batuan, lumut kerak sanggup melapukkan batuan sebagai awal pembentukan tanah.
0 Komentar untuk "Rangkuman Biologi Kelas X Kepingan Fungi Atau Jamur (Biologi Kelas 10 Sma/Ma)"