Penghitungan Subnetting

Apabila Sobat Sudah memahami konsep dari subnetting ,mari kita berguru menghitung subnetting.Dan bagi yang masih belum memahami , sanggup mempelajari secara perlahan.

Saya akan sedikit me-review serta menambahkan hal-hal yang berkaitan dengan subnetting.Seperti yang sudah kita bahas pada artikel sebelumnya,Subnetting merupakan Metode/Cara yang digunakan untuk memecahkan/membagi IP Jaringan ke dalam Sub-Jaringan yang lebih kecil yang sering disebut Sub-Network (subnet).Subnetting dilakukan menurut angka subnetmask/CIDR .Dari angka Subnetmask/CIDR tersebut satu alamat IP Network akan dipecah ke dalam Sub-Jaringan gres dengan Network Address dan Broadcast Address yang baru.

Dalam penghitungan subnetting sanggup dilakukan dengan dua cara,yakni cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan ihwal subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Sebelum masuk ke Penghitungan Subnetting,Kita akan pelajari sedikit ihwal Subnetmask dan CIDR.

Apa Itu Subnetmask ?

Menurut Wikipedia,Subnetmask ialah istilah teknologi informasi yang mengacu kepada angka binary 32 bit yang digunakan untuk membedakan ID jaringan (network ID) dengan Host ID.Bit-bit teladan subnetmask diberi arti sebagai berikut:
  • Semua bit yang ditujukan semoga digunakan oleh pengidentifikasi jaringan diatur ke nilai 1.
  • Semua bit yang ditujukan semoga digunakan oleh pengidentifikasi induk diatur ke nilai 0.
Intinya,Subnetmask ialah angka binary 32 bit yang digunakan untuk membedakan antara Network ID dengan Host ID.Untuk mengidentifikasikan Network ID,bit-bit diatur ke nilai 1,sementara untuk mengidentifikasi Host ID ,bit di atur ke nilai 0.

Misalnya,Kita memiliki IP 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.255.255.0 (11111111.11111111.11111111.00000000),berarti IP kita termasuk ke dalam Network 192.168.1.0 Dengan Host ID yakni 1.

Apa Itu CIDR ?

Classless Inter-Domain Routing (CIDR) yaitu sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem pembagian terstruktur mengenai ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.CIDR digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnetmask semoga lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya.

Misalnya,Kita memiliki IP 192.168.100.1 dengan subnetmask 255.255.255.0.Kita sanggup mempersingkat penulisan Subnetmask dengan cara angka subnetmask desimal kita konversi ke biner.Jadi 255.255.255.0 kita konversikan ke biner ,yang lalu akhirnya ialah 11111111.11111111.11111111.00000000.Setelah didapat hasil binernya ,sekarang kita jumlahkan angka/nilai 1 pada subnetmask biner nya.Dan akhirnya berjumlah 24.Sekarang kita sanggup menuliskan IP dengan format 192.168.100.1/24

Berikut yaitu Tabel Subnetmask dan CIDR yang digunakan dalam Subnetting
Apabila Sobat Sudah memahami konsep dari subnetting  Penghitungan Subnetting
Penghitungan Subnetting
  • Jumlah Subnet : 2X , dimana x yaitu jumlah biner yang bernilai 1pada oktet terakhir
  • Jumlah Host Per Subnet : 2y-2 ,dimana y yaitu jumlah biner yang bernilai 0 pada oktet terakhir 
  • Blok Subnet (Network Address ): 256 - z ,dimana z yaitu nilai oktet terakhir
  • Host dan Broadcast yang valid :
    1. Subnet (Network Address) : IP Broadcast Sub-Jaringan sebelumnya + 1 IP address
    2. IP awal : IP Subnet Sub-Jaringan + 1 IP address
    3. IP terakhir : IP Broadcast Sub-Jaringan- 1 IP address
    4. Broadcast Address: IP Subnet Sub-Jaringan sesudahnya - 1 IP address

Subnetting Pada IP Kelas C

Kasus : Subnetting IP Network 192.168.20.0/25
Analisis :
  • IP Network Address : 192.168.20.0
  • Subnetmask : 255.255.255.128
  • Subnetmask binary : 11111111.11111111.11111111.10000000
 Penghitungan
  • Jumlah Subnet : 2x = 21 = 2 
  • Jumlah Host per subnet : 2y - 2 = 27 -2 = 128-2 = 126
  • Blok Subnet : 256 - 128 = 128 ,jadi subnet nya ialah 0,128.
  • Host dan Broadcast yang valid : Perhatikan Tabel Berikut

Subnetting Pada IP Kelas B

Kasus : Subnetting IP Network 169.172.0.0/19
Analisis :
  • IP Network Address : 169.172.0.0
  • Subnetmask : 255.255.224.0
  • Subnetmask binary : 11111111.11111111.11100000.00000000
 Penghitungan
  • Jumlah Subnet : 2 = 2x = 23=8
  • Jumlah Host per subnet : 2y - 2 = 213 -2 =8192-2 = 8190
  • Blok Subnet : 256 - 224 = 32 ,jadi subnet nya ialah 0,32,64,96,128,....,224.
  • Host dan Broadcast yang valid : Perhatikan Tabel Berikut

Subnetting Pada IP Kelas A

Kasus : Subnetting IP Network 10.0.0.0/12
Analisis :
  • IP Network Address : 10.0.0.0
  • Subnetmask : 255.240.0.0
  • Subnetmask binary : 11111111.11110000.00000000.00000000
 Penghitungan
  • Jumlah Subnet : 2 = 2x = 24=16
  • Jumlah Host per subnet : 2y - 2 = 220 -2 =1048576-2 = 1048574
  • Blok Subnet : 256 - 240 = 16 ,jadi subnetnya ialah 0,16,32,48,64,80,96,112,128,....,240.
  • Host dan Broadcast yang valid : Perhatikan Tabel Berikut

Related : Penghitungan Subnetting

0 Komentar untuk "Penghitungan Subnetting"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close