PENGERTIAN MINAT DAN PEMINATAN SERTA KAIDAH PENELUSURAN MINAT

PENGERTIAN MINAT, PEMINATAN, PENELUSURAN MINAT 

Pengertian Minat dan Peminatan serta Kaidah Penelusuran minat. Pengertian Minat adalah kecenderungan  seseorang  untuk  menyukai objek-objek  atau  kegiatan-kegiatan  yang  membutuhkan perhatian dan menghasilkan kepuasan. Minat  merupakan  suatu  perangkat  mental  yang meliputi campuran  antara  perasaan,  harapan,  pendirian,  prasangka, rasa  takut  atau  kecenderungan-kecenderungan  lain  yang mengarahkan  seseorang  kepada  suatu  pilihan  tertentu. Minat lebih  lazim  diwujudkan  dalam  cita-cita.  Hal  ini berhubungan dengan  masa  depan  yang  perlu  direncanakan oleh  seseorang,  terkait  dengan  ketika  menentukan  pilihan pendidikan, pekerjaan, teman hidup, dan sebagainya. Minat  berhubungan  erat  dengan  motivasi.  Para  ahli psikologi  menyebutkan  bahwa  minat  merupakan  aspek penting  dari  motivasi  yang  mempengaruhi  perhatian, belajar, berpikir, danberprestasi. 

Setiap minat memuaskan suatu kebutuhan dalam kehidupan, walaupun  kebutuhan  ini  mungkin  tidak  segera  tampak  bagi orang dewasa. Semakin kuat suatu kebutuhan, semakin kuat dan  bertahan  minat  yang  menyertainya.  Selanjutnya, semakin  sering  minat  diekspresikan  dalam  kegiatan, semakin  kuatlah  minat  tersebut.  Sebaliknya,  minat  akan padam  bila  tidak  disalurkan.  Misalnya, lingkungan  tempat hidup  membatasi  kesempatan  bermain  seseorang  dengan orang  lain,  minat  terhadap  teman  bermain  mulai  berkurang dan  minat  lain  akan  menggantikannya.  Bila  seseorang menemukan  teman  bermain  yang  memuaskan,  maka  suatu saat merasa  kurang  berminat  terhadap  teman  sebaya  yang mulai dirasa "membosankannya".

Minat  seseorang  dapat  diungkap  melalui  ekspresi, manifestasi,  tes,  dan  inventarisasi.  Ekspresi  minat merupakan  suatu  pernyataan  verbal  seseorang  berupa menyukai atau tidak rnenyukai suatu benda, kegiatan, tugas, atau  pekerjaan.Manifestasi  minat  dapat  dikatakan  sinonim dengan  partisipasi  dalam suatu  kegiatan  atau  pekerjaan.Tes minat  yang  digunakan  berbentuk  tes  objektif. Inventarisasi merupakan  pengukuran  minat  yang  diperoleh  melalui kusioner  yang  berisi  pilihan  atau  preferensi  daftar-daftar kegiatan  atau  pekerjaan.  Dari  pilihan  pekerjaan  pada  setiap pernyataan  menghasilkan  skor  yang  mencerminkan  pola minat.

Pengertian Peminatan merupakan  suatu  proses  pengambilan  pilihan dan  keputusan  oleh  peserta  didik  dalam  bidang  keahlian yang  didasarkan  atas  pemahaman  potensi  diri  dan  peluang yang  ada.  Peminatan  adalah  proses  yang berkesinambungan,  dan harus  berpijak  pada  kaidah-kaidah dasar  yang  secara  eksplisit  dan  implisit terkandung  dalam kurikulum.

Peminatan  pilihan  kelompok  mata  pelajaran,  pilihan  lintas mata  pelajaran  dan  pilihan  pendalaman  materi  mata pelajaran  merupakan  upaya  untuk  membantu  peserta  didik dalam memilih dan menetapkan mata pelajaran yang diikuti pada  jenjang  pendidikan  menengah,  memahami  dan memilih  arah  pengembangan  karier,  dan  menyiapkan  diri, serta  memilih  pendidikan  lanjutan  sampai  ke  jenjang pendidikan  tinggi  sesuai  dengan  kemampuan  dasar  umum, bakat,  minat  dan  kecenderungan  pilihan  masing-masing peserta didik.

Dalam  konteks  ini,  bimbingan  dan  konseling  membantu peserta  didik  untuk  memahami  diri,  menerima  diri, mengarahkan  diri,  mengambil  keputusan,  dan merealisasikan  keputusannya  secara  bertanggung  jawab. Bimbingan  dan  konseling  membantu  peserta  didik mencapai  perkembangan  optimal  dan  kemandirian  dalam kehidupannya  serta  menyelesaikan  permasalahan  yang sedang  dihadapi.  Di  samping  itu,  bimbingan  dan  konseling membantu peserta  didik  dalam  memilih,  meraih  dan mempertahankan  karier  untuk  mewujudkan  kehidupan yangproduktif  dan  sejahtera,  serta  untuk  menjadi  warga masyarakat  yang  peduli  kemaslahatan  umum  melalui pendidikan.

Bagaimana Kaidah Penelusuran minat ? Kaidah  dasar  yang  dinyatakan  secara  eksplisit  dalam Kurikulum  2013  yang  berkaitan  langsung  dengan  layanan bimbingan  dan  konseling  adalah  kaidah peminatan. Pelayanan  peminatan  peserta  didik  dalam Kurikulum  2013 merupakan  bagian  dari  upaya  advokasi dan  fasilitasi bimbingan  dan  konseling, agar peserta  didik secara  aktif  mengembangkan  potensi  dirinya  untuk memiliki kekuatan  spiritual  keagamaan,  pengendalian  diri, kepribadian,  kecerdasan,  akhlak  mulia,  serta  keterampilan yang  diperlukan  dirinya,  masyarakat,  bangsa,  dan  negara sehingga  mencapai  perkembangan  optimal(arahan Pasal  1 angka  1  UU  Nomor  20  Tahun  2003  tentang  Sistem Pendidikan Nasional).

Perkembangan  optimal dalam  arahan  di  atas,  dimaksudkan bukan  sebatas  tercapainya  prestasi  sesuai  dengan  kapasitas intelektual  dan  minat  yang  dimiliki,  melainkan  sebagai sebuah kondisi perkembangan yang memungkinkan peserta didik  mampu  mengambil  pilihan  dan  keputusan  secara sehat  dan  bertanggung  jawab  serta  memiliki  daya  adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.

Dengan  demikian,  peminatan  adalah  sebuah  proses  yang akan  melibatkan  serangkaian  pengambilan  pilihan  dan keputusan  oleh  peserta  didik  yang  didasarkan  atas pemahaman  potensi  diri  dan  peluang  yang  ada  di lingkungannya. Dilihat dari konteks ini maka bimbingan dan konseling  adalah  ”wilayah  layanan  yang  bertujuan memandirikan  individu  yang  normal  dan  sehat  dalam menavigasi  perjalanan  hidupnya  melalui  pengambilan keputusan  termasuk  yang  terkait  dengan  keperluan  untuk memilih,  meraih  serta  mempertahankan  karier  untuk mewujudkan  kehidupan  yang  produktif  dan  sejahtera,  serta untuk  menjadi  warga  masyarakat  yang peduli  kemaslahatan umum melalui upaya pendidikan.”  (ABKIN: 2007).

Peminatan  adalah  proses  yang  berkesinambungan  untuk memfasilitasi  peserta  didik  mencapai  Tujuan  Utuh Pendidikan  Nasional,  oleh  karena  itu  peminatan  harus berpijak pada kaidah-kaidah dasar yang secara eksplisit dan implisit,  terkandung  dalam  Kurikulum.  Kaidah-kaidah dimaksud ialah, bahwa Kurikulum 2013:
1. memiliki spirit  kuat untuk pemulihan fungsi dan arah pendidikan yang lebih konsisten sesuai dengan pasal 3 UU No 20 tahun 2003,  yang bermakna bahwa  watak dan peradaban bangsa   yang  sesuai dengan nilai-nilai yang  terkandung  dalam  Pancasila  dan  UUD  1945 harus  menjadi  tujuan  eksistensial  pedidikan,  yang melandasi  upaya  mencerdaskan  kehidupan  bangsa sebagai  tujuan  kolektif-kultural  pendidikan,  yang diejawantahkan  melalui  pengembangan  potensi  peserta didik sebagai tujuan individual pendidikan;
2. dimaksudkan  untuk  menyiapkan  peserta  didik  agar sukses  dalam  menghadapi  berbagai  tuntutan  dan tantangan  kehidupan  di  era  globalisasi  dengan  tetap berpijak pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;
3. menitikberatkan  pada  pencapaian  kompetensi  sikap, keterampilan, dan pengetahuan sebagai keutuhan yang harus  dicapai  oleh  peserta  didik;  dan    juga  tidak memisahkan  antara  mata  pelajaran  dengan  muatan lokal,  pendidikan  akademik,  dan  pendidikan  karakter sebagai  keutuhan  yang  memberikan    kemaslahatan bagi bangsa;
4. memiliki  spirit  yang  kuat  untuk  menjadikan  proses pendidikan  sebagai  proses  pembelajaran  yang mendidik  dan  wahana  pengembangan  karakter, kehidupan  yang  demokratis,  dan  kemandirian  sebagai softskills,  serta  penguasaan  sains,  teknologi,  dan  seni sebagai  hardskills.Capaian  pendidikan  merupakan interaksi  yang  fungsional  antara  efektivitas  kurikulum berbasis  kompetensi  dan  pembelajaran peserta  didik aktif dengan lama pembelajaran di sekolah;
5. memandang  bahwa  peserta  didik  aktif  dalam  proses pengembanganpotensi  dan  perwujudan  dirinya  dalam konteks  sosial  kultural,  sehingga  menuntut profesionalitas  guru  yang  mampu  mengembangkan  strategi pembelajaran  yang menstimulasi peserta didik untuk belajar lebih aktif;
6. menekankan  penilaian  berbasis  proses  dan  hasil.  Ini berarti  ukuran  keberhasilan  pendidikan  tidak  hanya akumulasi  fakta  dan  pengetahuan  sebagai  hasil  dari ekspose  didaktis,  tetapi  juga  menekankan  pada proses pembelajaran yang mendidik;
7. tidak  menyederhanakan  upayapendidikan  sebagai pencapaian  target-target  kuantitatif    berupa  angka-angka    hasil  ujian    sejumlah  mata  pelajaran  akademik saja, tanpa penilaian proses atau upaya yang dilakukan oleh  peserta  didik.  Kejujuran,  kerja  keras  dan  disiplin adalah hal yang tidak boleh luput dari penilaian proses. Hasil  penilaian  juga  harus  serasi  dengan perkembangan  akhlak  dan  karakter  peserta  didik sebagai  makhluk  individu, sosial,  warga  negara  dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa;
8. mengakui  dan  menghormati  adanya  perbedaan kemampuan dan kecepatan belajar peserta didik, yang secara tegas menuntut adanya remediasi dan akselerasi secara  berkala  pasca  penilaian,  terutama  bagi  peserta didik  yang  belum  mencapai  batas  kompetensi  yang ditetapkan.  Tidak  semua  peserta  didik  memiliki kemampuan  dan  kecepatan  yang  sama  dalam mencapai  kompetensi  yang  ditetapkan.  Memberi kesempatan  kepada  peserta  didik  untuk  mencapai kompetensi  utuh  sesuai  dengan  kemampuan  dan kecepatan  belajarnya adalah  prinsip  pendidikan  yang paling fundamental. Kurikulum 2013 lebih sensitif dan respek terhadap perbedaan kemampuan dan kecepatan belajar peserta didik;
9. memberikan  peluang  yang  lebih  terbuka  kepada  setiap peserta  didik  untuk  mengembangkan  berbagai    potensi yang  dimilikinya  secara  fleksibel  tanpa  dibatasi  dengan sekat-sekat penjurusan yang terlalu kaku.
10. menuntut  adanya  kolaborasi  yang  baik  antara  guru mata  pelajaran, guru  bimbingan  dan  konseling  atau konselor/konselor,  kepala  sekolah,  tenaga  kependidikan dan  orang  tua/wali  dalam  mengoptimalkan  potensi peserta didik;
11. menekankan pada proses,mengandung implikasi peran pendidikan  yang  mengarah  kepada  orientasi perkembangan  dan  pembudayaan  peserta  didik.  Oleh karena  itu,  proses  pendidikan  melibatkan  manajemen, pembelajaran, dan bimbingan dan konseling.














= Baca Juga =





Related : PENGERTIAN MINAT DAN PEMINATAN SERTA KAIDAH PENELUSURAN MINAT

0 Komentar untuk "PENGERTIAN MINAT DAN PEMINATAN SERTA KAIDAH PENELUSURAN MINAT "

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close